Kamis

mungkin memang tak selamanya..

"aku menyayangi mu entah dari kapan dan untuk selamanya.. entah mengapa tapi terasa.." ujarnya..
aku hanya diam.. tersenyum dan merasakan detak jantungku yang tak beraturan mendengarnya.. aku memang selalu bertanya bagaimana dan mengapa dia punya perasaan yang menggila terhadapku.. bukan tanpa sebab, aku memang ingin meyakinkan diriku sendiri..
bahkan setiap kali dia berkata.. "aku ingin memiliki mu, berdua dengan mu, bahagia bersama meski tahu kau bukan apa-apa dan tahu kau siapa.."
aku malah semakin merasa kata-katanya tak masuk akal bagi ku.. ya.. aku tak pernah merasa digilai seperti itu.. buat ku.. kalimat muluk seperti itu takkan selamanya.. mungkin bagiku sikap itu bisa dibenarkan.. tapi ternyata manusia memiliki sifat bosan.. atau mungkin dia sudah merasa bosan menjadi gila karenaku..? hingga akhirnya aku kalah.. kalah saat dia tak terdengar lagi berusaha meyakinkan ku dengan kata-kata yang mengharuskan ku menahan gejolak hati yang tak biasa..
hingga saat aku bertanya kabarnya dan dia menjawab.. "aku membuka mata.. ternyata menggilai mu suatu hal gila.. aku mencintai mu tulus tanpa pernah kau gubris.. aku menyayangi mu sesungguhnya dan tak pernah kau mau tahu.. aku menunggu mu hingga aku jenuh.. kesepian dan kau tak mengerti.."
tertegun aku mendengar apa yang dia ungkapkan.. ternyata bukan hanya merasa kehilangan.. tapi benar-benar kehilangan..
"aku menyayangi mu, sama seperti dirimu menyayangi ku, bahkan lebih.. aku begini memang karena ego ku.. aku merasa bukan siapa-siapa dan itu membuat ku merasa harus selalu diyakinkan.. aku menyimpan semua perasaan ku dan membuat semuanya seperti biasa saja karena aku tak mau membuatmu besar kepala karena kau pun merasa aku gilai.. tapi kini aku mengakui ternyata tanpa mu aku pun tak sanggup.. aku tak pernah mengabaikan apa yang kau ungkapkan.. hanya saja aku merasa tak yakin benar dengan kata-kata mu, aku rasa tak yakin benar tidak sama dengan tidak percaya.. harusnya kau kenali aku.." aku jawab dia dengan ego ku yang masih dominan..
dia menjawab.. "seharusnya kau mengerti perasaan ku.. sikap mu membuat ku merasa tak dihargai.. tak pernah merasa dipercaya olehmu membuatku sakit.."
aku terdiam sesaat..
"lalu..? sekarang..?" tanya ku..
"sekarang aku membuka mata.. mungkin aku bisa membuka hati ku untuk yang lain, meski dalam hati kecil ku aku masih menyimpan harapan terhadap mu.. tapi izinkan aku mencari.." ungkapnya..
aku semakin terdiam.. tak sanggup merasakan sakit dari apa yang dia ungkapkan.. aku merelakan nya.. tapi aku tak menyesal mengungkapkan apa yang sesungguhnya aku rasakan terhadap dirinya..
setiap detik yang kurasakan terasa lambat.. kesepian ku tanpa dirinya membuat ku tersiksa.. setiap saat aku hanya memandangi lamunanku.. berharap dia masih milikku.. aku tahu dia masih menginginkan ku.. aku tak pernah menepis apa yang ku rasa.. tak pernah juga memaksa diriku untuk melupakan nya..
mungkin dia senang dengan apa yang aku ungkapkan.. aku memang tak pernah mengatakan aku akan mencintainya dan ingin memilikinya, hidup selamanya bersamanya.. tapi aku masih mencintainya sampai saat ini.. bahkan setelah aku tahu.. apa yang dia katakan tentang perasaan cinta yang selamanya itu tak terbukti.. aku masih mencintainya.. selebihnya aku hanya berharap, meski mungkin harapan ku tak untuk selamanya..

1 komentar:

Anonim mengatakan...

kisah nyata gan..?

Posting Komentar